Jumat, 02 Desember 2016

Pengalaman Beasiswa Turkiye Diyanet Vakfi (TDV)


Dikeseharian saya berusaha mencari jalan untuk belajar ke luar negeri setelah melakukan micro teaching yang pada waktu itu saya masih menjadi siswa Mastering System (MS) periode 65 di sebuah institusi pendidikan kursus bahasa inggris ternama di Pare, Kediri; Basic English Course (BEC). Dengan banyaknya pilihan dan persyaratan yang membuat saya bingung untuk melanjutkan jenjang studi, tiba-tiba muncul lah berita bahwa ada salah salah satu institut pemerintahan Turki; Turkiye Dinayet Vakfi yang membuka program beasiswa untuk jenjang sarjana (s1) pada H-3 deadline. Tertarik dengan informasi tersebut, saya pun mempelajari syarat-syaratnya. Namun, saya tidak lantas mendaftaran diri. Berfikir dalam kebingungan dan saya pun sempat mengajak teman untuk mendaftar. Dan akhirnya pada H-1, saya pun mendaftarkan diri untuk beasiswa ini. Hari demi hari berlalu dan saya pun tidak terlalu memikirkan tentang beasiswa ini, tapi lantas ada berita di jaringan sosial facebook bahwa application status bagi pelamar TDV scholarship sudah ada yang "Allowed to interview". Dengan sangat berharap, saya buka kembali website TDV scholarship dan alhamdulillah statusnya sudah "Allowed to interview". Akhirnya kita yang sudah akan maju ke proses wawanara membuat group di whattsap untuk saling berbagi informasi satu sama lain. Menunggu dan menunggu, itulah yang kita semua alami pada waktu itu. Walaupun status kita sudah akan lanjut ke wawancara, tapi apalah artinya kalau tidak mendapatkan undangan wawancara tersebut. Dengan perasaan sangat berharap, saya pun terus menerus membuka e-mail untuk kepastiannya. Namun tetap tak kunjung ada informasi. Hingga batas akhir pengiriman e-mail pada 15 Mei, tak kunjung ada pemberitahuan. Kegelisahan terus menghatui perasaan saya ketika itu. Siang dan malam. Bahkan kita semua.

Namun akhirnya kegembiraan pun datang menyambut undangan wawanara pada 26 Mei. Kala itu ada dua kloter wawancara yaitu pada tanggal 8 dan 9 Juni. Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan wawancara pada 8 Juni 2016. Pada awalnya wawancara akan diadakan di salah satu hotel di Jakarta, namun beberapa hari sebelum hari H, tempat wawancara berpindah di kedubes Turki untuk Indonesia.

Lega rasanya telah mengikuti wawancara. Bertemu teman-teman dan bersilaturahmi sesama yang sebelumnya hanya berkenalan di dunia Maya. Canda tawa pun saling menghiasi satu sama lain. Bahkan saya bertemu teman lama ketika di sekolah. Bernostalgia adalah salah satu hal yang saya suka ketika momen itu.

Disinilah ujian terberat kita. Menunggu pengumuman hasil kelulusan beasiswaTurkiye Diyanet Vakfi 2016 yang baru pertama kalinya ada di Indonesia. Pada jadwal yang tertera di website, hasil akan diumumkan pada 30 Juni. Namun tepat pada hari itu yang bertepatan dengan H-6 idul fitri 1437 H, tidak ada kabar sama sekali tentang hasil kelulusan tersebut. Saya coba mengontak ppi Turki untuk menanyakan hasil tersebut, dan hasilnya pun nihil. Mereka juga tidak tahu, karena beasiswa ini baru pertama di Indonesia. Setiap hari saya berharap mendapatkan kabar baik untuk hasil ini, tapi juga tak kunjung datang. Keluarga di rumah pun turut menayakan terus menerus, tapi keadaan belum memungkinkan. Hanyalah ucapan minta do'a yang saya terus lantuntan, berharap bisa mejadi wasilah karena memang kepastian belum ada. Saya pun juga sudah mencoba menghubungi pihak TDV dari facebook ataupun email, hasil pun masih sama. Belum ada kepastian. Bahkan ada dari kita yang menyakan keadaan beasiswa ini yang sebenarnya; ada atau tidak.

Sabar dan tawakal adalah kunci utama setelah berjihad, karena sesungguhnya Allah lah segala penentunya. Pada akhirnya setelah 2 bulan lamanya saya dan teman-teman berada dalam ketidakpastian ini. Pada tanggal 5 september 2016 pukul 15.06 WIB, ada sebuah e-mail masuk. Setelah saya buka, ternyata itu adalah "congratulation mail". Alhamdulillah mimpi yang telah lama saya bangun pun membuahkan hasil. Universitas Istanbul, Turki adalah tempat menimba ilmu saya nantinya.

Sedikit pesan untuk saya dan kita semua; "Biarkan mereka berkata apa, bungkam mulut mereka dengan karya". Tidak semuanya akan berjalan lurus dan seirama dengan harapan kita dalam menjalani kehidupan ini, pasti ada berbagai terjangan hidup yang menghiasai, karena itulah yang menjadikan hidup kita lebih berwarna dan tidak hambar.

Perlu diketahui bahwa persyaratan beasiswa ini sangatlah simple, yaitu:
1.      Ijazah alsi / copy
2.      Transkip ijazah asli / copy
3.      Passport asli / copy (jikalau belum ada bias menggunakan akte kelahiran)
4.      Foto
5.      Sertifikat-sertifikat (sebagai penguat aplikasi)

Kita harus meyiapkan beberapa dokumen dalam bentuk file. Adapun beberapa dokumen yang biasayanya menjadi persyaratan beasiswa antara lain: surat keterangan sehat, surat keterangan catatan kepolosian, curriculum vitae, dll. Juga jangan lupa untuk menyiapkan jalan lebih banyak dengan mendaftar di beberapa universitas, karena kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan nantinya. Good preparation is half os success.

Dibawah ini adalah link pendaftaran, dan informasi terkait beasiswa yang saya ikuti:
http://burs.diyanetvakfi.org.tr

Mmmm....  Mungkin kalian masih curious tentang pengalaman interview dan beberapa perjalanan di turki ini. Jangan lupa untuk terus follow blog ini dan ikuti cerita selanjutnya. See you on the top.
x

3 komentar:

  1. terimakasih infonya aldi, sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaykum ustadz... kalau nilai ijazah kecil bagaimana? kuliahnya menghafal atau metterikulasi?

    BalasHapus
  3. Playtech Launches In Italy and the US Casino Industry In
    Playtech, one of 광주광역 출장샵 the largest game 경산 출장안마 providers in the online gaming industry, 진주 출장샵 has announced a new partnership with the Feb 김천 출장안마 2, 2021 충청남도 출장샵 · Uploaded by Playtech Europe

    BalasHapus